Jumat, 16 Desember 2016

Apa itu menarche ???

















Apa itu Menarche?
      Pengertian
Menarche adalah menstruasi pertama, yang berlangsung sekitar umur 10 – 11 tahun dimana periode menstruasi yang pertama terjadi pada masa pubertas seorang wanita, dan menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11 – 14 tahun, perubahan penting terjadi pada masa si gadis menjadi matang jiwa dan raganya melalui masa remaja wanita dewasa. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual dalam tubuhnya (Kusmiran, 2012).
Menarche merupakan titik permulaan si gadis menginjak masa puber (masa kedewasaan), yang dipengaruhi oleh kelenjar hipofisis yang terletak persis dibawah otak, dibawah pengaruh jam biologis, memberi tanda pada indung telur untuk mulai memproduksi hormon esterogen dalam jumlah yang memadai untuk pembesaran payudara pematangan organ-organ seksual dan perubahan emosi (Ithashila, 2012).
Menarche adalah haid yang pertama kali datang. Haid adalah perdarahan yang berasal dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungannya menunaikan fungsinya, terjadi setiap bulan secara teratur pada seorang wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil (Pakpahan,2009).
      Fisiologis Menarche
Munculnya haid pertama terjadi di tengah-tengah masa pubertas, yaitu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang memegang peranan penting dalam proses tersebut adalah hubungan Hipotalamus, Hipofisis dan Ovarium (Hypotalamic-Pituitari-Ovarikratis). Hal ini merupakan hasil kerjasama antara Korteks Serebri, Hipotalamus, Hipofisis, varium, Glanduna Supra Renalis dan Kelenjar-kelenjar Endokrin lainnya (Pakpahan, 2009).
      Usia Terjadi Menarche
Usia saat seorang anak perempuan mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi. Terdapat kecenderungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi yang pertama kali pada usia yang lebih muda. Ada yang berusia 12 tahun saat ia mendapat menstruasi pertama kali, tapi ada juga yang 8 tahun sudah memulai siklusnya. Bila usia 16 tahun baru mendapat menstruasipun dapat terjadi (Kusmiran, 2012).
     Macam-macam Menarche
Menurut Dewi (2013) macam – macam menarche ada 2 yaitu :
1.        Menarche prekoks
Menarche prekoks yaitu sudah ada haid sebelum umur 10 tahun.
2.        Menarche tarda
Menarche tarda yaitu menarche yang baru datang umur 14 – 16 tahun
     Faktor yang berhubungan usia menarche
Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya penurunan usia menarche yang di duga berhubungan dengan faktor endogen yaitu genetik dan faktor eksogen, yaitu statussosial ekonomi keluarga, status gizi, keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik danketerpaparan terhadap media massa orang dewasa (Dewi, 2013).
Sedangkan menurut Kusmiran (2012) tiga lingkungan sosial budaya bekerja secara simultan menjadi pendukung percepatan usia menarche remaja, yaitu lingkungan rumah tangga; lingkungan pendidikanformal dan lingkungan peer group. Dalam lingkungan rumah tangga, faktor dominan yangmenentukan seperti pola konsumsi nutrisi, media komunikasi dan proses sosialisasi; dalam lingkungan pendidikan formal yaitu proses sosialisasi pengetahuan formal sekolah dan nonformal; sementara itu dalam lingkungan peer group pola konsumsi nutrisi, media komunikasiserta sosialisasi dalam lingkungun peer group merupakan faktor- faktor yang mendukung kearah percepatan usia menarche remaja.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya menarche
Menurut Dewi (2013) Faktor – faktor yang mempengaruhi menarche adalah :
1.    Aspek psikologi
Menarche merupakan bagian dari masa pubertas. Menarche merupakan suatu proses yang melibatkan sistem anatomi dan fisiologi dari proses pubertas yaitu sebagai berikut :
a.         Dieksresikan estrogen oleh ovarium yang distimulasi oleh hormon ptuitari.
b.        Estrogen menstimulasi pertumbuhan uterus.
c.         Fluktuasi tingkat hormon yang dapat menghasilkan perubahan suplai darah yang adekuat ke bagian endometrium.
d.        Kematian beberapa jaringan endometrium dari hormon ini dan adanya peningkatan fluktuasi suplai darah desidua.
2.    Menarche dan kesuburannya
Pada sebagian besar wanita, menarche bukanlah sebagai tanda terjadinya ovulasi. Sebuah penelitian di Amerika menyatakan bahwa interval rata – rata antara menarche dan ovulasi terjadi beberapa bulan. Secara tidak teratur menstruasi terjadi selama 1 – 2 tahun sebelum terjadi ovulasi yang teratur. Adanya ovulasi yang teratur menandakan interval yang konsisten dari lamanya mens dan perkiraan waktu datangnya kembali dan untuk mengukur tingkat kesuburan seorang wanita.
3.    Pengaruh waktu terjadinya menarche
Menarche biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah perkembangan payudara. Namun akhir – akhir ini menarche terjadi pada usia yang lebih muda dan tergantung dari pertumbuhan individu tersebut, diet dan tingkat kesehatannya.
4.    Menarche dan lingkungan sosial
Menurut sebuah penelitian menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh terhadap waktu terjadinya menarche. Salah satunya yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang harmonis dan adanya keluarga yang besar yang baik dapat memperlambat terjadinya menarche dini sedangkan anak yang tinggal ditengah – tengah keluarga yang tidak harmonis dapat mengakibatkan terjadinya menarche dini. Struktur dan fungsi keluarga juga berpengaruh terhadap terjadinya pubertas yang lambat yaitu adanya keluarga yang besar, hubungan yang positif dalam keluarga serta adanya dukungan dan tingkat stress yang rendah dalam lingkungan keluarga.
5.    Umur menarche dan status sosial ekonomi
Menarche terlambat terjadi pada kelompok sosial ekonomi sedang sampai tinggi yang memiliki selisih sekitar 12 bulan. Hal ini telah diteliti di India berdasarkan pendapatan perkapita. Orang yang berasal dari kelompok keluarga yang biasa mengalami menarche lebih dini. Namun setelah diteliti lebih lanjut asupan protein lebih berpengaruh terhadap kejadian menarche yang lebih awal.



      Ciri-ciri perubahan fisik pada menstruasi
Menurut Janiwarty & Pieter (2013) gejala-gejala fisik yang umum terjadi selama wanita mengalami menstruasi adalah :
a.       Adanya perubahan berat badan
b.      Pembengkakan pada perut, jari,tungkai atau pergelangan kaki
c.       Ketidaknyamanan di payudara sebagai akibat pembesaran. Bila ditekan akan terasa nyeri dan kaku
d.      Sakit kepala, bahkan pada sebagian perempuan akan mengalami migren
e.       Rasa nyeri dan pegal-pegal pada otot
f.       Dismenore kongestif, yaitu sakit pada perut atau pinggang bagian bawah
g.      Perubahan nafsu makan dan berkurangnya air kencing
h.      Perubahan kulit, seperti bisul atau jerawat
i.        Perubahan pola tidur (kurang tidur atau tidur yang berlebihan)
j.        Merasa mual dan asma, namun hanya sebagian perempuan
k.      Kejang akibat dinding-dinding otot uterus

     Ragam Perubahan Psikologis yang Menyertai Masa Menstruasi
     Secara umum Janiwarty & Pieter (2013) bahwa perubahan-perubahan psikologis yang terjadi pada saat menstruasi adalah :
a.       Perubahan Emosional
Perubahan emosi yang paling nyata berlangsung di awal pelepasan sel telur. Biasanya wanita cenderung malas melakukan aktivitas, mudah marah dan hipersensitif. Konsekuensi kondisi emosi negatif sangat tergantung pada seberapa baik seseorang memperbaiki perasaannya.
b.      Perasaan Cemas
           Menstruasi disertai rasa cemas diaggap sebagai hal yang normal dan wajar. Namun, kecemasan itu bisa menjadi suatu masalah ketika pertama kali terjadinya menstruasi atau ketika menyadari menstruasinya mempengaruhi kesehatan fisiknya. Kondisi ini diperparah lagi jika perempuan tersebut tidak sanggup menyelesaikan masalah menstruasinya secara riil. Dipastikan adanya kecemasan kronis yang menyebabkan terganggunya kondisi fisik lainnya.

c.       Stres
Secara umum, stress adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang mengancam, menantang, ataupun membahayakan dan individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitif dan perilaku. stress adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang telah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjelaskan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut distres (Fausiah, 2007 dalam Zulistianah, 2009).
Efek buruk psikologis stres yang dialami seorang wanita masa menstruasi ialah dia gampang marah, mood yang berubah-ubah (tidak stabil), sulit berfikir jernih, perasaan mudah gugup, perilaku regresi, ketakutan, dan sikap penolakan. Oleh sebab itu, adalah suatu kebutuhan perempuan yang mengalami menstruasi untuk selalu tetap memiliki hati yang gembira, karena dengan demikian dia menjadi sehat.
d.      Depresi
        Depresi merupakan suatu bentuk gangguan emosional yang sering terjadi pada wanita,seperti perasaan sedih yang berkepanjangan, hilangnya fokus perhatian, tidak mampu dalam konsentrasi, ingin bunuh diri, gangguan tidur, cemas, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, merasa lelah dan kesepian, tidak berharga, merasa bersalah, tidak mau berbicara dengan orang lain dan menutup diri. Kondisi ini memungkinkan berdampak siklus menstruasi yang tidak teratur.

     Pencegahan Gangguan Menjelang Haid
Berikut ini yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan menjelang haid :
1.        Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda atau berenang. Lakukan secara teratur 3 kali seminggu selama 20-30 menit setiap kali latihan. Hal ini berguna untuk melemaskan otot dan sendi serta mengurangi penimbunan cairan serta menghindari stres.
2.        Diet rendah lemak, garam dan gula tetapi tinggi protein dan serat untuk membantu mengurangi kelebihan estrogen dan mengurangi pembengkakan payudara.
3.        Konsumsi makanan, seperti Serat kasar (buah, sayur, kacang-kacangan, padi-padian); Vitamin B6 (ikan segar, tuna, hati, kacang-kacangan, beras merah, alpukat, pisang); Seng (hati, kerang, ikan salmon, ayam, lobster); Kalsium (kedelai, tempe, tahu, havermuts, teri, ikan sarden kalengan), Magnesium (lalap mentah sayuran hijau, apel, kacang mede, kedelai, tempe, makanan laut).
4.        Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, alkohol dan nikotin selama 2 minggu sebelum masa menstruasi.
5.        Minum hingga 8 gelas cairan setiap hari.
6.        Tidur dengan baik pada malam hari.
7.        Lakukan teknik rileksasi seperti menarik nafas dalam-dalam, yoga, meditasi atau berendam dalam air hangat.
  Vulva Hygiene Selama Mengalami Keputihan
Pencegahan keputihan tergantung penyebabnya. Upaya yang harus dilakukan agar terhindar dari keputihan sebelum dan setelah menstruasi yaitu:
1.    Jaga kebersihan pribadi seperti kuku dan sekitar kelamin. Cuci alat kelamin setiap hari sewaktu mandi, dan sebelum melakukan hubungan seksual. Namun, membilas vagina terlalu sering justru lebih merangsang pengeluaran lendir serviks. Apalagi bila menggunakan cairan antiseptik yang menimbulkan iritasi. Gantilah pakaian dalam dua kali sehari.
2.    Cara membilas harus dilakukan dengan benar, terutama pada anak-anak. Gerakan membilas setelah buang air besar dimulai dari kelamin ke arah dubur (ke arah belakang). Bila terbalik, ada kemungkinan masuknya bakteri, telur cacing keremi, jamur dan jasad renik lainnya dari dubur ke alat kelamin dan saluran kencing.
3.    Jangan membilas di toilet umum, karena kemungkinan airnya sudah tercemar oleh jamur candida, bakteri, atau jasad renik lainnya.
4.    Kurangi kebiasaan makan dan minum yang manis-manis. Makanan manis bisa menyebabkan tingginya kadar gula di dalam air kencing (glukosuria) pada penderita diabetes melitus,  keadaan ini akan menyuburkan pertumbuhan bakteri.
5.    Hindari terlalu sering menggunakan celana dalam yang ketat atau dari bahan yang tidak menyerap keringat seperti nilon. Juga jangan menggunakan celana berlapis-lapis atau celana yang terlalu tebal dan ketat seperti jeans, karena akan menyebabkan kondisi lembab sputar kelamin. Keadaan lembab ini akan menyuburkan pertumbuhan jamur. Pakailah celana dalam dari bahan katun atau kaos.
6.    Jangan memakai celana dalam atau celana orang lain karena kemungkinan tertular infeksi jamur candida, trichomonas, atau virus. Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari.
7.    Gunakan antiseptik cair seperti bethadine vaginal kit atau dettol untuk membersihkan liang senggama setelah berenang.

8.    Gunakan obat yang mengandung turunan estrogen (estriol) berupa krim atau obat minum bila telah mati haid dengan gejala menopause berat yang diserta rasa gatal di alat kelamin